http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/tail2.gif
.

2..3.2 Klasifikasi berdasarkan lokasi

Klasifikasi berdasarkan lokasi 


Berdasarkan lokasi Polineuropati sensorik-motorik simetris
Bentuk ini lebih dikenal dengan polineuropati, merupakan bentuk yang paling sering dijumpai. Keluhan dapat dimulai dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat. Gangguan bersifat simetris pada kedua sisi. Tungkai lebih dulu menderita dibanding lengan. Gangguan sensorik berupa parestesia, anestesia dan perasaan baal pada ujung-ujung jari kaki yang dapat menyebar ke arah proksimal sesuai dengan penyebaran saraf tepi, ini disebut sebagai gangguan sensorik dengan pola kaus kaki. Kadang-kadang parestesia dapat berupa perasaan-perasaan yang aneh yang tidak menyenangkan, rasa seperti terbakar. Nyeri pada otot sepanjang perjalanan saraf tepi jarang dijumpai. Nyeri ini dapat mengganggupenderita pada waktu malam hari, terutama pada waktu penderita sedang tidur. Kadang- kadang penderita mengeluh sukar berjinjit dan sulit berdiri dari posisi jongkok.
Kelemahan otot pertama-tama dijumpai pada bagian distal kemudian menyebar ke arah proksimal. Atrofi otot, hipotoni dan menurunnya refleks tendon terutama tendon Achilles, dapat dijumpai pada fase dini sebelum kelemahan otot dijumpai. Saraf otonom dapat juga terkena sehingga menyebabkan gangguan trofik pada kulit dan hilangnya keringat serta gangguan vaskular perifer yang dapat menyebabkan hipotensi postural

klasifikasi otot berdasarkan lokasinya

Klasifikasi Otot. Berdasarkan morfologi, cara kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dapat dibagi menjadi tiga jenis.
a. Otot Lurik. Seperti halnya tulang, otot memiliki beberapa jenis. Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot jenis ini menempel pada rangka dan menjadi alat gerak utama (Gambar 4.20). Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Di manakah letak inti selnya? Kerja otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari.
Gambar 4.20 Lengan dibentuk oleh otot lurik
Gambar 4.20 Lengan dibentuk oleh otot lurik.
Berdasarkan cara melekatnya di tulang, terdapat dua bagian otot, yaitu origo dan insersio. Origo merupakan ujung otot yang menempel di tulang yang kedudukannya tetap (tumpuan) ketika otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot yang menempel pada tulang yang akan digerakkan ketika otot berkontraksi.
b. Otot Polos. Otot polos sering juga disebut otot organ dalam atau otot viseral. Otot polos terdapat di organ-organ dalam, misalnya di saluran-saluran dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan saluran kencing. Bentuk sel-sel otot polos menyerupai gelendong dengan satu inti di tengah (Gambar 4.21). Otot polos tidak dikendalikan oleh sistem saraf pusat sehingga otot-otot polos bekerja di luar kesadaran. Berapakah jumlah inti sel di otot polos?
Gambar 4.21 Pembuluh darah arteri mempunyai otot polos
Gambar 4.21 Pembuluh darah arteri mempunyai otot polos yang bekerja di luar kesadaran.
c. Otot Jantung. Otot Jantung memiliki struktur mirip dengan struktur otot lurik (Gambar 4.22). Hal yang membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut-serabut ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.

0 komentar:

Posting Komentar